Tampilkan postingan dengan label Gaya Hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gaya Hidup. Tampilkan semua postingan

23 Agustus 2009

Puasa Ramadhan Yang Menyehatkan

Seperti biasa, awal ramadhan selalu dipenuhi pasien sakit maag, tentu disamping penyakit lain, yang satu ini mengalami kenaikan signifikan..
Dan.. asal tahu saja, sebenarnya tanpa saya terapipun sebenarnya pasien akan sembuh dengan sendirinya.. cuma mungkin mereka perlu sugesti.

Kuncinya...? mereka harus meneruskan puasanya sampai selesai sebulan muput! dan tidak boleh konsumsi obat kimia!
lho..?


Ini dalilnya..
Sesungguhnya kinerja organ tubuh manusia itu dipengaruhi oleh irama kehidupan, ritme , atau kebiasaan..
Contoh: apabila seseorang tidak biasa bangun malan untuk solat, maka ia akan kesulitan bangun. namun bila dipaksakan terus menerus, dan menjadi kebiasaan, tanpa dibangunkan ia akan terjaga untuk solat malam. namun jika kebiasaan solat malam ini dihentikan, maka ia akan merasakan ketidaknyamanan tubuh, karena organ vitalnya sudah bekerja sesuai kebiasaannya.

Bila seseorang terbiasa makan jan 12 siang, maka tanpa dikomando, tiap jan 12 siang lambung akan mengeluarkan enzim pencenakan, dan bila jam tersebut kita belum makan, maka keronconganlah kita..
Jika kita biasa makan pagi-siang-sore, makan saat-saat itulah lambung tahu diri dan mengeluarkan enzimnya..
Hal diatas terjadi pada orang yang makannya teratur
Namun bila seseorang makan tidak teratur, atau bahkan setiap saat makan, maka lambung setiap saat juga bekerja mengeluarkan asam lambung.., dan jangan lupa asam lambung dan segala asam-asaman adalah bersifat menghancurkan. jika dilambung digunakan menghancurkan atau mencerna makanan.
bagaimana bila asam lambung yang tiap saat dikeluakan? pastilah terjadi kelebihan asam lambung (ini penyakit yang sudah kondang), karena sifatnya merusak, tentu dinding lambung lama-lama juga tergerus menjdai tipis dan... periih (katanya sakit maag)

Puasa nan menyehatkan

ketika awal ramadan perut dibiasakan belajar disiplin, mengeluarkan enzim jika sahur dan selepas magrib saja, minggu awal karena belum terbiasa, banyak yang maagnya kambuh.
tetapi dengan meneruskan berpuasa dan tanpa minum obat kimia, pada pekan kedua sudah mulai nyaman, pada pekan ketiga: sehat!

sayang sehat ini biasanya hanya dinikmati beberapa pekan, karena setelah ramadan, begitu hari pertama bulan syawal.. banyak diantara kita seperti lupa daratan, lupa pendeitaan, mereka makan bukan untuk sekedar menegakkan tulang punggung, tapi mengundang kembalinya teman karib lama... penyakit maag


Selengkapnya..

13 Agustus 2009

MAKAN DENGAN JARI TANGAN, Jangan Minum Setelah Makan

Suatu ketika (sekitar 3 tahun lalu) waktu mendatangi acara aqiqoh, makan kambing bareng, seseorang bilang " saya nggak berani makan kambing, nanti bludreg saya kumat"

eh seorang guru ngaji tua dengan santai menimpali " wah itu namanya nggak tahu cara makan.." sayapun kaget, "lho mbah cara makan itu kan ya dimasukkan mulut, dikunyak terus ditelan tho?"
" iya.. tapi habis makan jangan terus minum.."
waktu saya desak alasannya dia pake ilmu titen alias sejarah bilang begitu, wah data nggak akurat nih..

Kemudian belum ada setahun lalu saya baca buku Prof. Hirumi, yang mempunyai teori enzim pangkal itu lho.. beliau menerangkan tentang keluarnya enzim dari setiap bagian tubuh manusia sesuai dengan kebutuhannya, beliau pula yang melarang orang maag minum obat maag, melarang setiap manusia minum susu formula, karena tubuh akan bekerja mngeluarkan enzim sesuai kebutuhannya.

Prof. Hirumi menganjurkan kalo makan jangan buru-buru, kunyah selama mungkin, kalo bisa minimal 30 kali atau bahkan 60 kali kunyahan... karena mulut akan memproduksi liur lebih banyak, yang akan menjadi enzim bagi pencernakan, menguraikan makanan lebih sempurna, dan tentu saja menyehatkan

Harjoko menambahkan
Kalau anda selesai makan jangan langsung minum..., nikmatitah sisa-sisa rasa yang ada pada mulut, liur terus diproduksi, enzim lebih banyak, proses mencerna makanan sempurna. kesehatan terjaga..

Ingin Lebih spektakuler...? ikuti sunah Rasulullah

Jangan makan dengan sendok, makanlah dengan jari tangan anda (muluk) yakinlah jari-jari tangan anda akan terangsang mengeluarkan zak aktif (baca: enzim) yang paling sesuai dengan makanan yang tersentuh, yang nantinya masuk pencernakan dan... tentu saja lebih sehat

Ingin lebih Sensasional...? ikuti terus Sunah yang lain

Selesai makan bersihkan jari anda dengan menjilat sisa-sisa makan yang ada.. nikmati rasa yang masih menempel, dan rasakan enzim yang keluar lebih banyak lagi..

Selamat menikmati sensasi gaya hidup sehat.


Lantas bagaimana kata mbah tua guru ngaji pada cerita diatas..?
ah rasa ada yang masuk akal.. tapi dimana yah..

Selengkapnya..

02 April 2009

Makanan Pendamping ASI yang Ideal

"KESAN pertama tak terlupakan". Slogan iklan layar kaca itu tampaknya tepat ditujukan pada pengalaman awal bayi mengecap makanan selain air susu ibu (ASI).

Kampanye pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan sudah semakin sering terdengar. Namun, banyak kesalahan yang dilakukan para ibu saat memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI).

Tidak jarang bayi menjadi enggan menyusu pada ibunya beberapa saat setelah mendapatkan MP-ASI. Karena itu target untuk memberikan ASI hingga usia dua tahun atau lebih tidak tercapai.

Menurut Ahli Gizi dari Dr Tan Wellbeing Clinic, Dr Tan Shot Yen, kesalahan yang sering terjadi saat ibu memberi MP-ASI adalah makanan yang diberikan terlalu banyak mengandung produk susu.


"MP-ASI bukan produk susu. Bisa dilihat bubur susu atau biskuit yang ada di pasaran sudah mengandung susu. ASI dan kandungan susu di dalam makanan tersebut tidak sama," ujar Dr Tan dalam talkshow "Setelah ASI Eksklusif 6 Bulan, Apa Lagi?" yang diadakan di Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Dia menuturkan, susu selain ASI tidak cocok untuk bayi karena kandungan protein yang berbeda. Demikian juga dengan kadar lemak yang berbeda dengan kebutuhan manusia.

"Ibu-ibu selalu senang jika kandungan dalam susu formula lebih tinggi. Padahal, kandungan casein 300 kali lebih tinggi, bisa membuat buang air besar (BAB) jadi lebih keras," sebut Tan.

Hal itu yang melatari banyaknya keluhan ibu mengenai perubahan BAB anaknya. Sebelumnya, tekstur agak lembek kemudian berubah menjadi padat. "Casein tinggi bukan jaminan anak lebih pintar. Karena kandungan dalam susu tersebut bukan untuk manusia," lanjutnya.

Dia menambahkan, ibuibu seharusnya tidak lantas bangga jika anaknya terlihat gemuk setelah mengonsumsi MP-ASI yang memiliki kandungan susu. Sebab, yang bertambah adalah lemak bukan otot dalam tubuh.

Untuk MP-ASI ideal,menurut Tan, dimulai dengan sari buah dan sayur segar pada usia enam bulan. Alasannya, kandungan karbohidrat dalam kedua bahan makanan tersebut berupa gula sederhana yang cepat diserap dalam usus halus. Namun, lambat diubah menjadi glukosa dalam hati.

"Sementara beras,tepung atau pati memiliki karbohidrat kompleks yang cepat diubah jadi gula. Rantai beberapa glukosa direkat satu sama lain oleh ikatan kimiawi yang ringkih. Mudah dipecah pada waktu pencernaan berlangsung," katanya.

Syarat kualitas karbohidrat baik ada empat, yaitu nilai glikemik indeks rendah, memiliki kandungan serat, memiliki kapasitas antioksidan tinggi, dan bersifat alkalis. Kategori tersebut dimiliki oleh buah dan sayuran.

Kemudian, MP-ASI lanjutan pada usia 7-8 disesuaikan pertumbuhan gigi. Bisa dengan blender lumat beras merah tumbuk, sayur, daging ikan, ayam, jamur atau kacang- kacangan. "Aktifkan proses kunyah begitu gigi muncul," katanya.

Untuk mengaktifkan enzim air liur yang menunjang pencernaan baik dan sehat, maka pada usia 9-12 bulan mulai diberikan makanan yang diblenderkasar, bubur, dantim. "Pada ulang tahun pertama, kenalkan anak dengan acara makan bersama," ujar Tan.

Konsultan Gizi Anak dan Penulis buku How to get Your Kid to Eat...But Not Too Much dan Child of Mine: Feeding with Love and Good Sense, Ellyn Satter mengatakan hal senada. Untuk membantu anak mengembangkan kemampuan dalam hal makan, orangtua perlu mengikuti pembagian tanggung jawab pemberian makan.

Untuk anak-anak yang tergolong sulit makan, salah satu tindakan yang dapat dilakukan ialah mengajaknya makan bersama-sama. Kebiasaan makan di meja makan bersama-sama adalah tindakan disiplin menghargai makanan.

"Orang dewasa bertanggung jawab atas apa yang disajikan pada anak untuk dimakan, kapan dan di mana disajikannya. Anak-anak bertanggung jawab atas seberapa banyak dan apakah mereka mau makan atau tidak," papar Satter.
(sindo//tty)

Sumber: okezone.com Selengkapnya..