"KESAN pertama tak terlupakan". Slogan iklan layar kaca itu tampaknya tepat ditujukan pada pengalaman awal bayi mengecap makanan selain air susu ibu (ASI).
Kampanye pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan sudah semakin sering terdengar. Namun, banyak kesalahan yang dilakukan para ibu saat memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI).
Tidak jarang bayi menjadi enggan menyusu pada ibunya beberapa saat setelah mendapatkan MP-ASI. Karena itu target untuk memberikan ASI hingga usia dua tahun atau lebih tidak tercapai.
Menurut Ahli Gizi dari Dr Tan Wellbeing Clinic, Dr Tan Shot Yen, kesalahan yang sering terjadi saat ibu memberi MP-ASI adalah makanan yang diberikan terlalu banyak mengandung produk susu.
"MP-ASI bukan produk susu. Bisa dilihat bubur susu atau biskuit yang ada di pasaran sudah mengandung susu. ASI dan kandungan susu di dalam makanan tersebut tidak sama," ujar Dr Tan dalam talkshow "Setelah ASI Eksklusif 6 Bulan, Apa Lagi?" yang diadakan di Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Dia menuturkan, susu selain ASI tidak cocok untuk bayi karena kandungan protein yang berbeda. Demikian juga dengan kadar lemak yang berbeda dengan kebutuhan manusia.
"Ibu-ibu selalu senang jika kandungan dalam susu formula lebih tinggi. Padahal, kandungan casein 300 kali lebih tinggi, bisa membuat buang air besar (BAB) jadi lebih keras," sebut Tan.
Hal itu yang melatari banyaknya keluhan ibu mengenai perubahan BAB anaknya. Sebelumnya, tekstur agak lembek kemudian berubah menjadi padat. "Casein tinggi bukan jaminan anak lebih pintar. Karena kandungan dalam susu tersebut bukan untuk manusia," lanjutnya.
Dia menambahkan, ibuibu seharusnya tidak lantas bangga jika anaknya terlihat gemuk setelah mengonsumsi MP-ASI yang memiliki kandungan susu. Sebab, yang bertambah adalah lemak bukan otot dalam tubuh.
Untuk MP-ASI ideal,menurut Tan, dimulai dengan sari buah dan sayur segar pada usia enam bulan. Alasannya, kandungan karbohidrat dalam kedua bahan makanan tersebut berupa gula sederhana yang cepat diserap dalam usus halus. Namun, lambat diubah menjadi glukosa dalam hati.
"Sementara beras,tepung atau pati memiliki karbohidrat kompleks yang cepat diubah jadi gula. Rantai beberapa glukosa direkat satu sama lain oleh ikatan kimiawi yang ringkih. Mudah dipecah pada waktu pencernaan berlangsung," katanya.
Syarat kualitas karbohidrat baik ada empat, yaitu nilai glikemik indeks rendah, memiliki kandungan serat, memiliki kapasitas antioksidan tinggi, dan bersifat alkalis. Kategori tersebut dimiliki oleh buah dan sayuran.
Kemudian, MP-ASI lanjutan pada usia 7-8 disesuaikan pertumbuhan gigi. Bisa dengan blender lumat beras merah tumbuk, sayur, daging ikan, ayam, jamur atau kacang- kacangan. "Aktifkan proses kunyah begitu gigi muncul," katanya.
Untuk mengaktifkan enzim air liur yang menunjang pencernaan baik dan sehat, maka pada usia 9-12 bulan mulai diberikan makanan yang diblenderkasar, bubur, dantim. "Pada ulang tahun pertama, kenalkan anak dengan acara makan bersama," ujar Tan.
Konsultan Gizi Anak dan Penulis buku How to get Your Kid to Eat...But Not Too Much dan Child of Mine: Feeding with Love and Good Sense, Ellyn Satter mengatakan hal senada. Untuk membantu anak mengembangkan kemampuan dalam hal makan, orangtua perlu mengikuti pembagian tanggung jawab pemberian makan.
Untuk anak-anak yang tergolong sulit makan, salah satu tindakan yang dapat dilakukan ialah mengajaknya makan bersama-sama. Kebiasaan makan di meja makan bersama-sama adalah tindakan disiplin menghargai makanan.
"Orang dewasa bertanggung jawab atas apa yang disajikan pada anak untuk dimakan, kapan dan di mana disajikannya. Anak-anak bertanggung jawab atas seberapa banyak dan apakah mereka mau makan atau tidak," papar Satter.(sindo//tty)
Kampanye pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan sudah semakin sering terdengar. Namun, banyak kesalahan yang dilakukan para ibu saat memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI).
Tidak jarang bayi menjadi enggan menyusu pada ibunya beberapa saat setelah mendapatkan MP-ASI. Karena itu target untuk memberikan ASI hingga usia dua tahun atau lebih tidak tercapai.
Menurut Ahli Gizi dari Dr Tan Wellbeing Clinic, Dr Tan Shot Yen, kesalahan yang sering terjadi saat ibu memberi MP-ASI adalah makanan yang diberikan terlalu banyak mengandung produk susu.
"MP-ASI bukan produk susu. Bisa dilihat bubur susu atau biskuit yang ada di pasaran sudah mengandung susu. ASI dan kandungan susu di dalam makanan tersebut tidak sama," ujar Dr Tan dalam talkshow "Setelah ASI Eksklusif 6 Bulan, Apa Lagi?" yang diadakan di Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Dia menuturkan, susu selain ASI tidak cocok untuk bayi karena kandungan protein yang berbeda. Demikian juga dengan kadar lemak yang berbeda dengan kebutuhan manusia.
"Ibu-ibu selalu senang jika kandungan dalam susu formula lebih tinggi. Padahal, kandungan casein 300 kali lebih tinggi, bisa membuat buang air besar (BAB) jadi lebih keras," sebut Tan.
Hal itu yang melatari banyaknya keluhan ibu mengenai perubahan BAB anaknya. Sebelumnya, tekstur agak lembek kemudian berubah menjadi padat. "Casein tinggi bukan jaminan anak lebih pintar. Karena kandungan dalam susu tersebut bukan untuk manusia," lanjutnya.
Dia menambahkan, ibuibu seharusnya tidak lantas bangga jika anaknya terlihat gemuk setelah mengonsumsi MP-ASI yang memiliki kandungan susu. Sebab, yang bertambah adalah lemak bukan otot dalam tubuh.
Untuk MP-ASI ideal,menurut Tan, dimulai dengan sari buah dan sayur segar pada usia enam bulan. Alasannya, kandungan karbohidrat dalam kedua bahan makanan tersebut berupa gula sederhana yang cepat diserap dalam usus halus. Namun, lambat diubah menjadi glukosa dalam hati.
"Sementara beras,tepung atau pati memiliki karbohidrat kompleks yang cepat diubah jadi gula. Rantai beberapa glukosa direkat satu sama lain oleh ikatan kimiawi yang ringkih. Mudah dipecah pada waktu pencernaan berlangsung," katanya.
Syarat kualitas karbohidrat baik ada empat, yaitu nilai glikemik indeks rendah, memiliki kandungan serat, memiliki kapasitas antioksidan tinggi, dan bersifat alkalis. Kategori tersebut dimiliki oleh buah dan sayuran.
Kemudian, MP-ASI lanjutan pada usia 7-8 disesuaikan pertumbuhan gigi. Bisa dengan blender lumat beras merah tumbuk, sayur, daging ikan, ayam, jamur atau kacang- kacangan. "Aktifkan proses kunyah begitu gigi muncul," katanya.
Untuk mengaktifkan enzim air liur yang menunjang pencernaan baik dan sehat, maka pada usia 9-12 bulan mulai diberikan makanan yang diblenderkasar, bubur, dantim. "Pada ulang tahun pertama, kenalkan anak dengan acara makan bersama," ujar Tan.
Konsultan Gizi Anak dan Penulis buku How to get Your Kid to Eat...But Not Too Much dan Child of Mine: Feeding with Love and Good Sense, Ellyn Satter mengatakan hal senada. Untuk membantu anak mengembangkan kemampuan dalam hal makan, orangtua perlu mengikuti pembagian tanggung jawab pemberian makan.
Untuk anak-anak yang tergolong sulit makan, salah satu tindakan yang dapat dilakukan ialah mengajaknya makan bersama-sama. Kebiasaan makan di meja makan bersama-sama adalah tindakan disiplin menghargai makanan.
"Orang dewasa bertanggung jawab atas apa yang disajikan pada anak untuk dimakan, kapan dan di mana disajikannya. Anak-anak bertanggung jawab atas seberapa banyak dan apakah mereka mau makan atau tidak," papar Satter.
Sumber: okezone.com
wah, tulisannya 'suhu' Harjoko bagus nie...
BalasHapussoalnya saya juga sedang meggalakkan gerakan "Say No to Chemicals" ke keluarga saya and relatives...