Makan kedelai hitam secara teratur mungkin mencegah kegemukan bahkan menurunkan risiko serangan diabetes. Meski baru terbukti pada tikus, saran ini patut dipertimbangkan.
Dalam penelitian yang dimuat dalam Journal of the Science of Food and Agriculture edisi Februari, tim peneliti dari Korea Selatan mempelajari pengaruh diet kedelai hitam terhadap 32 ekor tikus. Setiap hari, tikus-tikus tadi diberi makan sebanyak-banyaknya dengan kandungan kedelai hitam yang bervariasi.Setelah dua minggu, tikus yang memperoleh 10 persen energinya dari kedelai hitam mengalami kenaikan berat badan yang tidak terlalu banyak, hanya setengah dari kenaikan berat badan tikus kontrol. Kadar kolesterol di darah juga 25 persen lebih rendah. Demikian pula dengan kolesterol LDL yang merugikan, kadarnya 10 persen lebih rendah.
Menurut David Bender, wakil dekan di Royal Free and University College Medical School, London, Inggris, protein pada kedelai hitam mungkin menurunkan produksi asam lemak dan kolesterol. Protein tersebut berperan saat lemak diuraikan di dalam hati dan jaringan lemak. Temuan ini menjelaskan mengapa makanan tradisional di sejumlah negara Asia memanfaatkan kedelai hitam untuk melawan diabetes.
Masalah utama diabetes tipe 2, yang banyak menyerang penduduk dunia, adalah rusaknya kerja insulin karena jaringan lemak yang terbentuk terlalu berlebihan. Karena itu, dengan pembentukan jaringan lemak yang lambat dan berat badan tidak naik terlalu cepat, pengendalian glikemi atau pengaruh makanan terhadap kadar gula darah juga makin baik.
Sumber : http://www.kompas.com/ver1/Kesehatan/0702/27/161439.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar